Doa adalah ungkapan hati yang mendekatkan diri kepada Tuhan, dan sebelum adzan berkumandang, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa khusus sebagai persiapan untuk mendengarkan panggilan adzan. Doa sebelum adzan memiliki makna mendalam, memberikan ketenangan, dan mengingatkan umat Islam akan kewajibannya untuk mendengar seruan suci itu. Berikut ini adalah beberapa doa yang umumnya dibaca sebelum adzan dalam tradisi Islam.
1. Doa Istiftah: Membuka Pintu Kebersihan Hati
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, doa istiftah membuka setiap kegiatan dengan penuh kebersihan hati. Sebelum adzan berkumandang, umat Islam membaca:
“سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ”
Artinya: “Maha suci Engkau, ya Allah, dengan segala puji-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku memohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu.”
2. Doa Ketika Mendengar Adzan: Merespon Seruan Ilahi
Sebelum adzan berkumandang, ketika mendengar panggilan suci itu, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa sebagai tanda kesediaan hati untuk menjalankan kewajiban ibadah. Doa ini melibatkan pengakuan atas kebesaran Allah:
“اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ”
Artinya: “Ya Allah, Tuhan panggilan yang sempurna ini dan shalat yang didirikan, berilah keutamaan dan keutamaan kepada Muhammad, serta berikanlah tempat terpuji yang telah Engkau janjikan.”
BACA JUGA: Inilah Hukum dan Tata Cara Berkurban Hewan
3. Doa Agar Terhitung Sebagai Pengikut Nabi Ibrahim: Permohonan Kebesaran Hati
Dalam doa ini, umat Islam memohon agar Allah menjadikan mereka sebagai pengikut Nabi Ibrahim, yang merupakan teladan dalam kesetiaan dan ketaatan kepada Allah:
“اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي لِنَبِيِّكَ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا، وَإِنِّي أَحْبُكَ حُبًّا جَاعِلِينِي أُحِبُّكَ وَأُحِبُّ مَنْ يُحِبُّكَ، اللَّهُمَّ آتِنِي حُكْمًا وَعِلْمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ”
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah aku sebagai sahabat karib bagi Nabi-Mu Ibrahim. Sesungguhnya aku mencintai-Mu dengan cinta yang mengikatkan hatiku kepada-Mu. Ya Allah, berikanlah hikmah dan ilmu kepadaku, satukanlah aku dengan orang-orang yang shalih, dan jadikanlah lisanku selalu berbicara dengan kebenaran di hadapan orang lain.”
4. Doa Memohon Ridho Allah: Kesungguhan Hati yang Mendalam
Sebagai langkah terakhir sebelum adzan berkumandang, umat Islam berdoa memohon ridho Allah, agar ibadah yang akan dijalankan mendapatkan berkah dan ridho-Nya:
“اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ”
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukalah pintu-pintu rahmat-Mu bagiku.”
Kesimpulan
Doa sebelum adzan adalah bentuk kesiapan hati untuk menyambut panggilan Allah dalam melaksanakan ibadah. Melalui doa ini, umat Islam menyucikan hati, memohon petunjuk, dan meresapi makna setiap seruan adzan. Kesejukan hati dan rohani yang diperoleh dari doa ini menjadi modal utama dalam menjalani ibadah dengan penuh khidmat dan kesadaran. Semoga setiap doa yang kita panjatkan senantiasa diterima oleh Allah, dan kita dapat menjalankan ibadah dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan.
BACA JUGA: 7 Orang Ini Tidak Berhak Menerima Zakat, Jangan Salah Sasaran!