Suku Betawi merupakan salah satu suku terbesar di Indonesia yang masyarakat adatnya sudah banyak berbaur dengan kehidupan modern. Suku Betawi berasal dari Jakarta, sebuah kota metropolitan yang kaya akan budaya. Salah satu khas dari suku Betawi adalah ondel-ondel yang sering dijumpai ketika berkunjung ke Jakarta. Ondel-ondel memiliki filosofi dan maksud tersendiri dari setiap karakter yang dibawakannya. Ada yang mencolok dari ondel-ondel yaitu pakaian yang dikenakannya merupakan pakaian tradisional suku Betawi, yang ternyata hingga saat ini masing sering dipakai. Bahkan, baju suku Betawi mulai di modifikasi menjadi pakaian dengan gaya yang jauh lebih modern.
Pakaian tradisional suku Betawi memiliki banyak ragam, yang paling populer ialah Kebaya Encim pakaian tradisional perempuan suku Betawi, dan baju Sadariah pakaian tradisional lelaki suku Betawi. Penggunaan kedua baju tadi ternyata memiliki filosofi dan maksudnya tersendiri.
Untuk mengenal lebih jauh mengenai Kebaya Encim dan baju sadariah pakain tradisional suku Betawi. Berikut dibawah ini adalah ulasan lengkapnya, silahkan disimak dengan baik!
- Kebaya Encim – Pakaian Adat Perempuan Suku Betawi
Kebaya Encim merupakan pakaian tradisional yang pada zamannya digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Dinamakan Kebaya Encim karena bentuknya yang memanjang sampai ke bawah tanpa ada bentuk lekukan tubuh.
Pakaian tradiosnal ini dipengaruhi budaya Arab, Melayu, dan sedikit budaya China dan Barat dari warna cerah khas yang sering dipakai oleh pakaian tradional ini.
Bentuk dari Kebaya Encim ialah berlengan pendek, di bagian depan terdapat saku dengan warna-warna cerah yang mencolok. Kebaya Encim selalu dipadukan dengan kain batik yang dililit menjadi sarung, batik yang biasa digunakan ialah batik pucuk rebung, dan dipadukan juga dengan selendang sebagai kerudung.
Terdapat tiga akses di Kebaya Encim yaitu Kebaya Encim, sarung batik, dan kerudung. Untuk lebih jelasnya berikut dibawah ini adalah ulasan detailnya.
a. Atasan Baju Kebaya Encim
Kebaya Encim biasanya selalu memiliki warna cerah yang mencolok seperti merah muda, kuning, hijau daun , dan warna cerah lainnya.
Namun, berkembangnya zaman banyak para desainer yang mengembangkan Kebaya Encim menjadi lebih modis, dengan pilihan warna yang lebih kalem, dan bahan-bahan pembuatan Kebaya Encim yang lebih beragam.
b. Sarung Batik
Kain batik yang digunakan biasanya memiliki motif yang sangat berbeda dengan motif batik yang digunakan oleh para pria. Kain sarung batik ini bertujuan untuk menambah ke ciri khas dari pakaian tradisional suku Betawi.
Motif batik yang digunakan biasanya bermotif geometri dan warna terang yang mencolok. Konon pada zaman tersebut para perempuan suku Betawi sangat menyukai warna yang mencolok atau terang.
c. Selendang / Kerudung
Di Kebaya Encim pakaian tradisional suku betawai, para perempuannya selalu memakai menutup kepala yang biasanya menggunakan kain selendang, Kain selendang ini selalu memliki motif yang senanda dengan Kebaya Encim yang dikenakan.
2. Baju Sadariah
Pakaian Tradisional lelaki suku Betawi salah satunya adalah Baju Sadariah yang terkesan sangat sederhana namun kelestariannya sangat terjaga hingga kini. Baju Sadariah merupakan baju wajib yang digunakan oleh ajang “abang none Jakarta”, maka tak heran bila baju ini masih sangat mudah ditemukan.
Terdiri dari baju koko berwarna putih, dengan bawahan celana longgar atau biasa disebut celana komprang yang bermotif batik. Aksesoris lainnya ialah sarung yang diletakkan di leher atau di pundak sebelah kanan, peci hitam khas lelaki suku Betawi.
Pakaian tradisional ini merupakan pakaian yang digunakan pada kegiatan sehari-hari dan dan acara resmi.
Berikut dibawah ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai Baju Sadariah yang terdiri dari Baju Koko, Celana Komprang, Peci, dan Selendang. Silahkan disimak dengan baik!
a. Baju Koko
Atasan dari baju sadariah adalah baju koko yang biasanya berwarna putih dan tidak memiliki motif atau polos. Baju Koko ini membawa aura para lelaki suku Betawi lebih terpancar dan terlihat lebih gagah dan berwibawa.
b. Celana Komprang
Celana Komprang merupakan bawahan dari baju koko. Celana komprang sebagai bawahan dari baju sadariah bermotif batik dengan warna gelap, seperti hitam, coklat, abu-abu gelap.
Model dari celana komprang sendiri biasanya memiliki karet pada bagian pinggang, sehingga sangat mudah digunakannya. Motif batik yang digunakan biasanya Lereng dan parang, motif batik yang tidak begitu ramai dan terkesan kalem.
c. Peci
Peci hitam beludru yang sering dilihat pada acara-acara resmi pemerintahan, ternyata peci tersebut merupakan peci khas dari suku Betawi.
Peci beludru hitam ini menjadi aksesoris wajib para lelaki suku Betawi, yang pada aktivitas sehari-hari pun mereka mengenakannya.
d. Selendang
Aksesoris tambahan lainnya dari baju Sadariah adalah Selendang yang biasanya dibuat dari sarung atau kain sorban. Selendang ini tentunya berbeda jauh dengan selendang perempuan suku Betawi.
Selendang atau yang biasa disebut cukin diletakan pada bagian pundak para lelaki suku Betawi, yang menambah kesan gagah dan kewibawaan mereka.
BACA JUGA : Baju Wanita yang Lagi Ngetrend Saat Ini
Penutup
Demikianlah info lengkap mengenai Kebaya Encim dan baju sadariah, baju tradisional suku Betawi ini masih sangat lestari hingga saat ini.